Perjalanan terakhir
Sebenarnya saya tidak mau menampilkan puisi ini sekarang karena belum tepat waktunya. Hmm meski begitu saya harus keluarkan puisi ini untuk menghormati salah seorang sahabat terbaik saya Umar
Perjalanan terakhir
(Sebuah Dedikasi Karya Untuk Sahabatku)
Sobat hari ini kita tertawa bersama
Menikmati alam dunia yang terpampang di wajah kita
Pertemuan demi pertemuan kita lewati dengan senyum
Celaan-celaan kecilpun tak pelak membuat balasan demi balasan yang tak kunjung usai
Tak sadar ternyata itulah yang membuat kita bisa lebih dekat satu sama lain
Jika momentum itu ditarik ke belakang
Terkadang aku tertawa sendiri karena banyak hal yang membuat kita tertawa
Sungguh hari itu bagaikan sebuah hari tanpa batasan waktu yang mengekang
Kita luapkan emosi bersama dengan mengangakan bibir kita
Sungguh setiap detik momentum itu terekam dengan baik dalam memoriku
Semua begitu melekat bagai lem yang menempel kuat dalam benakku
Sesaat kemudian semua kenangan itu semakin kuat dan kuat
Saat perjalanan terakhir kau jalani
Tak pelak lelehan air mata ini keluar saat perjalanan terakhir itu dimulai
Kau tak memberi kabar dan pertanda
Hanya sebuah pesan kecil menyertaiku
“Semoga kau menjadi penulis terbaik di negeri ini”
Pesanmu itu begitu kuat dan mengetarkan imajiku hingga detik ini
Selamat tinggal sobat, pesanmu takkan kusia-siakan
Harapanmu akan kuwujudkan dalam karyaku
Dan namamu akan bersanding menyertai buku-bukuku
Selamat tinggal sobat, semua ini tidak akan berakhir
Karena kenangan itu akan ada dan kusimpan dalam ruang bawah sadarku
Sekarang dan sampai kapanpun
About Me
Minggu, 23 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Category
- Animasi (1)
- Gambar Asyik (1)
- Indonesia Vs Malaysia (1)
- Perjalanan terakhir (1)
- Sebuah Persepsi (1)
- Sebuah Surat Motivasi (1)
- Transformasi Kehidupan (1)
0 komentar:
Posting Komentar